Bogor Group - Lanjutan dari Wisata Kebun Raya Bogor (Bagian 1)
4. Pemakaman Belanda Kuno
(Pintu Kebun Raya Bogor terdekat adalah Pintu II alias Pintu dekat Kantor Pos Bogor)
Lha. Mengapa harus kesana? Bukankah menyeramkan?
Memang, komplek pemakaman Belanda kuno ini agak menyeramkan. Rimbunnya pohon bambu membuat suasana di sekitar komplek gelap karena cahaya matahari sulit menembus tebalnya rumpun bambu. Nuansanya tidak jarang membuat bulu kuduk berdiri.
Hanya, tempat ini tidak bisa dilepaskan dari Kebun Raya Bogor. Beberapa makam kuno yang berada di kuburan tua ini berkaitan dengan keberadaan Kebun Raya Bogor di masa lalu. Nama-nama Heinrich Kuhl dan J.C. Van Hasselt tertera pada salah satu makam, ya satu makam karena kedua orang ini dimakamkan dalam satu lubang.
Keduanya adalah dua orang yang cukup berjasa dalam menginventarisir berbagai jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia. Mereka adalah dua orang ahli biologi muda yang dikirimkan ke Indonesia untuk mempelajari dan mengumpulkan spesimen hewan dan tumbuhan asli Nusantara.
Selain itu, salah satu makam yang terdapat dalam pemakaman kuno Belanda ini, berusia bahkan lebih tua dari Kebun Raya Bogor sendiri.
Sebenarnya suasana di sini tidaklah menyeramkan. Tentu kalau Anda sudah mendengar mengenai kisah penampakan sosok berbaju putih dan berambut panjang, bisa jadi rasanya Anda akan ingin segera kabur dari lokasi.
Hanya, Bogor Group sendiri merasa tempat ini lebih ke arah “sepi” dibandingkan menyeramkan. Tidak terbayangkan, perasaan orang-orang yang “beristirahat” disana. Jauh dari tanah kelahirannya. Jauh pula dari keluarga yang berada 13,000 Km saat mereka menjelang akhir hayatnya.
Rasanya, pastilah ada rasa kesepian di hati mereka.
Itulah yang mungkin lebih terasa ketika duduk sejenak menghadap ke nisan-nisan bisu. SEPI.
Tapi, OK-lah kalau Anda merasa suasana terlalu seram disini. Kita bisa lanjutkan lagi perjalanan kita. Kali, ini kita menuju sebuah tempat penuh cahaya yang hanya beberapa belas meter saja dari tempat Anda berada saat ini. Ikuti saja jalan setapak ke arah cahaya tersebut.
5. Taman & Tugu Teijsman
Betul kan. Anda sekarang sudah berada di sebuah tempat lapang yang sangat berbeda dengan suasana temaram di Pemakaman Belanda Kuno. Tempat yang ini justru bermandikan cahaya.
Nama tempat dimana Anda berada saat ini adalah Taman Teijsman. Lohat ke bagian tengahnya dimana terdapat sebuah tugu berbentuk obelisk yang seakan menjadi pusat dari sekitarnya. Tugu tersebut disebut dengan Tugu Teijsman.
Siapa itu Teijsman dan mengapa ada Taman dan Tugu Teijsman di Kebun Raya Bogor. Untuk penjelasan lebih lanjut, akan kita ulas di sajian wisata dan sejarah berikutnya. Untuk itu tetaplah terus ikuti berita terupdate dari Bogor Group.
Yang ingin diperlihatkan tentang tempat ini adalah sebagai salah satu spot di Kebun Raya Bogor yang memiliki pemandangan yang sangat indah. Sebuah tugu berbentuk obelisk di tengah dengan latar belakang pepohonan besar dan dengan hijaunya rumput melebur menjadi sebuah landscape yang luar biasa cantik.
Kalau Anda beruntung, akan terlihat kelelawar beterbangan karena pepohonan besar seperti yang terlihat pada foto adalah dimana mereka sering bergantung.
Tempat ini juga tidak terlalu ramai karena kebanyakan pengunjung lebih memilih langsung mengarah ke tempat yang lebih luas dari Gerbang Utama. Taman Teijsman lebih dekat ke Pintu II Kebun Raya Bogor.
Bagi Anda penggemar fotografi, rasanya spot ini akan menyediakan banyak sudut yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan foto-foto yang indah. Apakah Anda membawa kamera? Meskipun bukan kamera DSLR , sebuah kamera smartphone pun akan menghasilkan gambar-gambar yang memukau disini. Silakan dicoba kalau tidak percaya.
Lalu kemana kita akan pergi? Kita akan mengikuti jalan setapak, atau juga jalan aspal dan mengarah ke Selatan. Yak, kita mengarah kembali ke Gerbang Utama tetapi tidak untuk keluar Kebun Raya Bogor dan pulang. Tempat yang paling utama adalah sebuah museum, yaitu Museum Zoologi. Hanya sebelum itu, ada sebuah bangunan yang akan kita lewati sebelum mencapainya. Bangunan tersebut bernama
6. Laboratorium Treub & Wisma Tamu Nusa Indah
Mungkin Anda sudah pernah melihat tempat ini. Biasanya hanya selintas di layar televisi saja. Mungkin ya? Kalaupun lupa, Anda dimaafkan.
Sebenarnya lokasi dimana kedua bangunan ini berada sudah berulangkali muncul di layar televisi. Biasanya muncul sebagai background bagi shooting sinetron yang biasa muncul di layar kaca.
Tidak mengherankan . Selain berlatar pemandangan indah dan langit biru, kedua bangunan ini akan sesuai untuk sinetron berlatar belakang kisah masa lalu. Bangunan-bangunan ini jelas menyisakan peninggalan gaya arsitektur zaman kolonial Belanda dahulu. Terlihat dari bentuk atap dan juga ornamen-ornamen yang terdapat pada keduany.
Kedua tempat ini seharusnya merupakan tempat yang menarik. Sayangnya justru kebanyakan pengunjung Kebun Raya Bogor, hanya menoleh sekilas dan melanjutkan perjalanan.
Bangunan pertama memiliki tulisan Treub Laboratorium. Gedung ini merupakan salah satu laboratorium yang didirikan pada masa Belanda dulu untuk melakukan penelitian. Dalam bangunan inilah, penelitian fitokimia (zat kimia yang berasal dari tumbuhan) di Indonesia pertama kali dilakukan.
Nama laboratorium sendiri, yaitu Treub Laboratorium diambil dari nama salah seorang Direktur Kebun Raya Bogor, yaitu Melchior Treub, seorang ahli botani yang mengabdikan dirinya selama hampir 30 tahun. Ia pulalah yang mendirikan Buitenzorg Landbouw Hogeschool, cikal bakal dari Institut Pertanian Bogor. Treub menjabat sejak tahun 1880 hingga 1905.
Bangunan di sebelah Treub Laboratorium, yang sekarang menjadi Wisma Tamu Nusa Indah, dahulunya adalah rumah dimana Melchior Treub tinggal.
Silakan perhatikan, dua foto pada bagian ini . Bisakah Anda mengatakan bahwa kedua bangunan kuno ini tidak menarik? Padahal kedua foto tersebut merupakan hasil tangan amatir penulis.
7. Museum Zoologi
Luangkan waktu Anda lebih banyak disini. Cukup banyak yang dapat dilihat dan dipelajari. Apalagi bila Anda ingin mengetahui berbagai spesies fauna yang ada di Indonesia.
Museum Zoologi, meskipun hanya menampilkan berbagai hewan yang diawetkan, tetapi setidaknya menunjukkan keanekaragaman hayati yang ada di bumi Nusantara. Berbagai jenis binatang, mulai dari mamalia hingga serangga bisa dilihat dalam bentuk aslinya.
Dalam museum ini terdapat banyak diorama dengan yang menampilkan hewan-hewan sebagai aktornya. Tidak hidup tentunya.
Ada diorama yang menampilkan rusa yang sedang bertarung dengan kawanan serigala. Seekor badak dalam ukuran aslinya dalam kaca, hingga berbagai binatang melata seperti ular atau binatang laut seperti kepiting raksasa bisa diamati.
Jumlah aneka binatang yang diawetkan dan ditampilkan dalam museum ini mencapai 2000 spesies yang sebenarnya hanya sebagian kecil dari koleksi yang dimiliki. Bagian besarnya disimpan di museum sejawatnya di kawasan Cibinong Bogor.
Salah satu ikon favorit tempat ini adalah sebuah tulang belulang utuh dari makhluk terbesar di dunia, yaitu paus biru. Untuk memamerkan tulang belulangnya saja dibutuhkan sebuah ruangan tersendiri di dalam museum.
Museum Zoologi juga memiliki sejarah yang sangat panjang. Untuk mengetahui seberapa panjang perjalanan tempat ini , sekaligus mengapa masih banyak warga Bogor yang menyebutnya sebagai Kantor Bulao, Anda bisa kunjungi tulisan Museum Zoologi – Sejarah si Kantor Bulao.
Memang bukan sebuah kebun binatang. Pengunjung tidak akan menemukan hewan-hewan tersebut in action, alias dalam keadaan hidup. Meskipun demikian bisakah Anda mengatakan museum ini sebagat tidak menarik. LB cukup yakin bahwa jawaban Anda akan sama, yaitu menarik. Sangat menarik.
Apalagi kita bisa belajar tentang kekayaan dunia fauna Indonesia. Kita juga akan mengerti, setidaknya tidak merasa heran mengapa pada masa lalu, Belanda banyak mengirimkan para ahlinya untuk mempelajarinya.
Setujukah Anda?
Baiklah. Kalau sudah merasa cukup berkeliaran di tengah-tengah tulang belulang dan hewan-hewan awetan, Anda akan LB bawa ke tempat terakhir. Maaf, bukan tempat menarik terakhir yang ada di Bogor, melainkan lokasi terakhir dari masa Kebun Raya Bogor sebelum tahun 1927.
Heran? Jangan. Bentuk Kebun Raya Bogor yang Anda lihat saat ini lebih luas dibandingkan aslinya. Pada tahun 1927, Kebun Raya Bogor diperluas menyeberangi Sungai Ciliwung ke arah Timur.
Nah, jadi sejak tadi Anda masih berkeliling di area asli Kebun Raya Bogor sebelum perluasan tersebut.
Apakah Anda masih merasa kuat untuk melanjutkan perjalanan? Mungkin Anda perlu menarik nafas sebentar dan tentunya menyeruput kopi yang sudah menanti sebelum menjadi dingin.
Rileks. Berikan kedua mata Anda istirahat sejenak. Anda sudah membaca sebanyak 2,700 kata sejak awal tadi.
OK. Lalu tempat mana yang akan kita tuju. Keluarlah dari jalan yang sama ketika kita masuk ke Museum Zoologi ke tempat dimana Treub Laboratorium berada. Berbeloklah ke arah kanan, alias ke arah Timur. Sesampainya di persimpangan, dimana Monumen Lady Raffles berada, janganlah berbelok ke kanan, kecuali Anda ingin keluar dari Kebun Raya Bogor.
Dari persimpangan tersebut ambil arah lurus. Kurang lebih 150 meter, Anda akan menemukan sebuah jalan kecil di sebelah kanan Anda. Itulah jalan yang akan kita lalui.
Kita akan menuju ke sebuah tempat, yang konon dulunya adalah cikal bakal Bogor. Di lokasi tersebut, diduga, dulu berdiri yang namanya Kampoeng Bogor. Pemukiman penduduk pertama di Kota Hujan.
Meskipun demikian, kali ini yang akan kita lihat bukanlah sebuah perkampungan, melainkan sebuah “gurun” kecil di dalam hutan. Lokasi menarik di sisi Selatan Kebun Raya Bogor tersebut adalah
8. TAMAN MEKSIKO
Gurun kecil yang dimaksud di atas adalah sebuah taman. Bedanya dengan bagian-bagian lain dari Kebun Raya Bogor yang terlihat rimbun dan hijau, Taman Meksiko sebaliknya. Taman ini terlihat gersang, dan sepertinya memang sengaja dibuat demikian.
Berada di Taman Meksiko akan membawa Anda merasakan sedikit suasana tandus sebuah gurun.
Tenang saja, meskipun lebih panas dibandingkan dengan bagian lainnya, Taman Meksiko bukanlah 100% gurun. Angin semilir dari sekelilingnya tetap membuat hawa di sekitarnya sejuk. Belum lagi riuh rendahnya suara kendaraan yang melalui Jalan Otto Iskandardinata akan terdengar disana.
Ratusan jenis spesies tanaman sukulen tersebar di Taman Meksiko. Mulai dari yang kerdil, yang membuat Anda harus membungkukan badan untuk melihatnya, hingga yang dua kali lipat tinggi Anda, ada disini.
Keindahan dan keunikan dunia gurun terpapar disini. Bukan begitu?
Tidak kah Anda melihat beberapa sosok yang membuat tempat ini menjadi lebih unik? Harusnya ya, karena ada tiga sosok bertopi ala negara Amerika Latin di salah satu sudut dengan membawa gitar dan alat musik lainnya. Juga, ada sosok penari tap di atas “panggung”. Silakan teliti terbuat dari apa mereka dengan membaca Taman Meksiko – Gurun di lebatnya hutan.
Nah, inilah tempat terakhir di lokasi asli Kebun Raya Bogor sebelum diperluas di tahun 1927. Bagaimana, masih belum percaya bahwa Kebun Raya Bogor memiliki banyak tempat menarik di dalamnya?
LB harap jawabannya belum, karena dengan itu akan ada alasan untuk membawa Anda menyeberangi Sungai Ciliwung untuk menuju tempat-tempat yang memiliki daya tarik di Kebun Raya Bogor lainnya.
Baik, mari kita seberangi Sungai Ciliwung.
Tapi… tunggu dulu. Bagaimana kita menyeberangi Sungai Ciliwung dari arah Taman Meksiko?
Berenang? Tentu tidak. Hanya, kalau Anda sendiri, maka akan mudah atau bila bersama istri atau suami Anda, maka bukanlah sebuah masalah. Hanya, kalau Anda sedang menjalin hubungan dan kebetulan orang tersebut Anda bawa, maka LB perlu menanyakan hal ini kepada Anda berdua.
Beranikah Anda berdua mengambil resiko?
Resiko apa? Resiko menghadapi sesuatu yang memiliki mitos. Mitos yang berkaitan dengan kelanggengan hubungan yang sedang dijalin oleh dua insan manusia. Katanya, menurut banyak orang, bila sepasang kekasih melewatinya, maka jalinan asmara yang sedang dijalin akan kandas di tengah jalan.
Jadi, adakah keberanian dalam diri Anda berdua menantang kemungkinan tersebut. Kalau jawabannya adalah “Ya”, baiklah BG akan membawa Anda menyeberangi Sungai Ciliwung melalui
9. Jembatan Pemutus Cinta
Jangan bayangkan ada penampakan spesial pada Jembatan Pemutus Cinta ini. Bentuknya hanya seperti suspension bridge atau jembatan bersuspensi dimana rangka jembatan tergantung pada kawat tebal.
Jembatan ini berwarna merah dan panjangnya kurang lebih 25-30 meter saja. Dibangun pada saat bersamaan dengan perluasan Kebun Raya Bogor ke arah Timur.
Tidak ada yang istimewa dari segi fisik. Meskipun demikian, jembatan ini akan memacu sedikitnya adrenalin bila Anda beserta pacar melewatinya.
Mitos tentang banyaknya hubungan yang kandas setelah melewati jembatan ini hingga sekarang masih terus terdengar. Beberapa rekan BG sendiri pernah menceritakan mengenai hubungan mereka dengan sang pacar yang berakhir.
Walaupun demikian, kalau mendengar cerita mereka, sepertinya itu hanya kebetulan saja bahwa berakhirnya jalinan asmara terjadi setelah menyeberang melalu jembatan ini.
Mungkin ya mungkin tidak. Resiko Anda tanggung sendiri. BG tidak bisa bertanggung jawab kalau hubungan asmara Anda berakhir setelah itu.
Tidak usah pikirkan mengenai hubungan Anda dengan sang pacar saat ini. BG cukup yakin, bahwa dengan rasa saling antar Anda berdua, mitos ini bisa dipatahkan. Hubungan antar dua insan, haruslah saling percaya, saling menjaga, saling memberi dan saling menerima. Patahkan mitos tersebut dan buktikan bahwa itu hanyalah sekedar isapan jempol saja.
Selepas dari Jembatan Gantung bermitos ini, mari kita rasakan rindangnya suasana di
10. Jalan Kenari II
Tidak perlu banyak kata untuk melukiskannya. Biarkanlah foto di bawah ini yang mengutarakan 1000 kata tak terucap dari BG.
Bila Anda ingin mengetahui seperti apa Bogor di masa tahun 1970-an, maka jalan ini menunjukkan wujudnya. Deretan Pohon Kenari di kedua sisi jalan, sama persis dengan apa yang bisa ditemukan di era tersebut di hampir semua jalan di Kota Bogor.
Oleh karena itu, pernah di suatu masa, Kota Bogor dikenal juga sebagai Kota Kenari. Alasannya sederhana, dimana-mana akan ditemukan pohon Kenari, dan banyak sekali warga Bogor dulunya mendapatkan penghasilan dari membuat kerajinan tangan dari buah kenari.
Anda bisa memanfaatkan bangku-bangku yang ada di sepanjang jalan ini, ataupun dimanapun Anda mau istirahat. Suasananya sangat teduh dan sunyi. Bagian Kebun Raya Bogor yang ini jarang mendapat kunjungan, memberi keuntungan bagi pecinta kesunyian dan ketenteraman.
Silakan segarkan mata dengan memandang kehijauan yang menguasai hampir sepanjang jalan. Nikmatilah sebelum pohon-pohon kenari ini harus rubuh atau dirubuhkan karena usianya yang sudah sangat tua.
Sudah merasa cukup menikmati udara segar ala Bogor di masa lalu? Mari, kita berjalan kurang lebih 400 meter menuju sebuah jembatan. Kali ini tanpa mitos dan benar-benar hanya untuk menyeberang.
Tujuan berikutnya untuk melihat sebuah kecantikan. Kecantikan yang dipersembahkan untuk seorang wanita cantik dari daratan Eropa, dari Belgia tepatnya. Tempat tersebut adalah sebuah taman, namanya
11. Taman Astrid
Pernah mendengar tentang kecantikan seorang permaisuri Belgia yang merupakan ibunda Raja Boudouin. Cantik sekali. Bahkan melihat fotonya dalam busana masa lalu, kecantikannya tidak kalah dari kecantikan Miss Universe.
Namanya Putri Astrid. Kecantikannya terkenal di seantero jagad pada masanya.
Nama tersebut sekarang menjadi nama Taman yang terletak persis di belakang Pintu IV alias Pintu Khusus Pejalan Kaki Kebun Raya Bogor.
Rumput hijau nan tebal berpadu dengan air mancur , kolam dan bunga Kana merupakan ciri dari Taman Astrid. Kecantikan sang putri seperti hendak diabadikan dalam wujud keindahan taman ini.
Selain kecantikannya, Taman Astrid memiliki dua hal yang pasti akan menarik perhatian Anda. Yang pertama berbenuk sebuah kolam. Jarang yang menyadari bahwa dalam kolam tersebut terdapat sebuah spesies tanaman langka.
12. GRIYA ANGGREK
Ya, sesuai namanya, inilah bagian Kebun Raya Bogor yang dikhususkan sebagai tempat menyimpan kurang lebih 500 spesies anggrek. Bukan hanya yang diambil dari berbagai hutan di Indonesia tetapi juga berbagai jenis anggrek hibrida alias hasil silangan.
Namanya kadang disebut Taman Anggrek atau Rumah Anggrek. Meskipun demikian, greenhouse atau rumah kaca ini diberi nama Griya Anggrek pada saat diresmikan.
Pemandangan dalam Griya Anggrek memukau karena Anda akan melihat anggrek seperti bergantungan di dalam rumah kaca tersebut. Berbagai jenis anggrek bisa ditemukan disini. Untuk membedakannya, sayap kiri Griya Anggrek adalah untuk anggrek spesies atau anggrek alam. Sedangkan sayap kanan untuk anggrek hibrida.
Percayalah. Tempat ini akan membuat Anda betah berlama-lama disini. Kalau Anda membutuhkan oleh-oleh ala Kebun Raya Bogor, rasanya sepot anggrek dari Griya Anggrek adalah yang paling pantas. Anda bisa membelinya langsung disini karena Griya Anggrek juga berfungsi sebagai toko.
Setujukah bahwa tempat ini termasuk dalam kategori menarik?
Kalau Anda belum bisa memutuskan untuk membeli anggrek mana yang hendak dibawa pulang, bagaimana kalau kita lanjutkan perjalanan kita dahulu. Jika Anda pulang melalui Pintu III Kebun Raya Bogor, Anda bisa mampir sebelum pulang. Jaraknya sangat dekat sekali.
Tunggu, kemana kita harus mengarah setelah keluar dari Griya Anggrek? Ada beberapa tempat di sekitar rumah kaca ini. Ada Herbarium, Orchidarium, Laboratorium Kultur Jaringan dan ada pula Koleksi Tumbuhan Obat. Hanya terus terang, kalau Anda tidak berniat belajar, tempat-tempat ini akan sulit menarik perhatian.
Bagaimana kalau kita ke “Taman Rahasia”?
Sebenarnya bukanlah rahasia. Taman ini tempatnya agak terpencil di sudut paling utara Kebun Raya Bogor. Seringkali luput dari perhatian pengunjung sehingga terkesan tersembunyi.
Padahal “Taman Rahasia” ini paling enak sebagai tempat keluarga berkumpul. Tidak terlalu ramai, mempunyai tanah lapang yang cukup luas, dan juga tempat teduh jikalau matahari sudah naik ke atas kepala.
“Taman Rahasia” ini juga cukup spesial karena ada sosok unik yang kadang tidak diketahui pengunjung. Untuk melihatnya harus dari tempat yang tinggi. Sulit bagi pengunjung untuk mengetahui sosok di taman ini kalau dari tempat yang datar saja.
“Taman Rahasia” ini memiliki nama, yaitu
13.TAMAN SOEDJANA KASSAN atau SUJANA KASSAN
Nah, kalau Anda berada di Taman Soedjana Kassan ini, cobalah temukan sosok lambang negara Indonesia disana, yaitu Garuda Pancasila. Cobalah dari berbagai sudut yang mungkin menunjukkan adanya sosok burung garuda di taman yang juga dikenal sebagai Taman Lebak Soedjana Kassan itu.
Mengapa ada garuda di taman tersebut dan siapa itu Soedjana Kassan, mungkin Anda harus membaca tentang taman ini di tulisan sebelumnya,
Ini salah satu spot yang menyenangkan untuk dikunjungi. Di bagian undakan, terdapat akar-akar gantung tua dan berukuran besar sehingga orang dewasa pun bisa berayun tanpa takut akar putus.
Silakan coba sendiri kalau Anda tidak percaya. O ya , jangan lupa memainkan kamera Anda. Ini salah satu spot yang akan menghasilkan foto-foto yang bagus kalau Anda bisa menemukan sudut yang tepat.
Tantangan satu lagi, coba hasilkan foto Garuda yang ada disini sehingga sosoknya terlihat jelas. Kalau bisa, tolong kirimkan kepada BG, karena sudah mencoba berbagai sudut, hasilnya belum memuaskan.
14. Makam Mbah Jepra
Kalau Anda memutuskan untuk melihatnya, maka kita harus menyeberang ke bagian lama Kebun Raya sebelum 1927. Tidak terlalu jauh. Dari Taman Soedjana Kassan ada jembatan gantung satu lagi, juga berwarna merah untuk menuju Makam Mbah Jepra.
Kompleks Makam Mbak Jepra ini menyimpan misteri bukan hanya karena “mitos” . Dari sisi arkeologi dan sejarah, kalau terbukti maka komplek makam ini adalah sebuah bukti tentang asal usul Bogor dan usia Kota Hujan ini.
Alasannya sederhana, dalam kompleks ini diyakini adalah pemakaman bagi tiga tokoh penting dari Kerajaan Pakuan Pajajaran yang dulu beribukota di Bogor. Salah satu makam, diyakini oleh banyak orang, sebagai makam dari istri kedua dari Prabu Siliwangi, Sang Raja Pajajaran.
Kalau itu terbuktikan, berarti usia makam ini 300 tahun lebih tua dibandingkan usia Kebun Raya Bogor dan 230 tahun lebih tua dari umur Istana Bogor. Prabu Siliwangi sendiri berkuasa di tahun 1482.
Itulah sebuah teka-teki yang perlu digali lebih dalam. Nilai sejarahnya terlalu tinggi.
Suasana di sekitar kompleks makam Mbah Jepra sendiri memang terasa mencekam. Mungkin karena cerita mengenai keangkeran tempat ini sudah menyebar kemana-mana. Banyak kisah orang “celaka” karena berbuat tidak pantas di sekitar area ini. Konon, hal itu disebabkan oleh kemarahan Mbah Jepra yang tidak mau tempatnya dikotori oleh perbuatan tak pantas.
Bila Anda berkenan, bisakah kiranya membagikan cerita perjalanan kita di Kebun Raya Bogor versi dunia maya ini kepada rekan, saudara, kerabat dan siapapun yang Anda kenal. Siapa tahu mereka ingin pergi kesana tetapi tidak mengerti harus menuju bagian yang mana. Siapa tahu, cerita ini bisa memberikan gambaran sekilas tentang Kebun Raya Bogor.
Sumber: Bogor Lovely
Advertisement