“Pemenang tidak dilihat dari bakat sejak lahir atau IQ tinggi. Pemenang yang sesungguhnya ada dalam sikapnya, bukan bakat. Sikap adalah kriteria untuk sukses”
(Denis Waitley)
Bogor Group - Sejak abad ke-19, tes IQ telah menjadi sumber utama dalam mengukur kecerdasan manusia. IQ juga dikenal dengan sebutan kecerdasan intelektual. Sepanjang tahunnya tes ini telah digunakan oleh psikolog dan tenaga pendidik untuk mengukur kemampuan akademik siswa dan kesuksesan karir. Tes IQ juga digunakan untuk mendiagnosis gangguan keterbelakangan mental dan gangguan belajar. Seiring berjalannya waktu, penggunaan tes IQ mulai diakui secara meluas oleh banyak orang sebagai alat untuk menilai bakat dan kemampuan seseorang.
Akan tetapi, masih banyak orang yang salah dalam memahami tes IQ sebagai kecerdasan intelektual. Berbagai pertanyaan sering terlontar oleh banyak orang mengenai kecerdasan intelektual satu ini. Nah berikut akan dibahas mengenai fakta dan juga mitos mengenai kecerdasan intelektual.
Apakah kecerdasan intelektual memengaruhi kesuksesan seseorang?
Mitos. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh psikolog Lewis Terman yang dilakukan pada abad ke-20, menemukan bahwa kecerdasan intelektual seseorang diperlukan untuk memprediksi kesuksesan dan potensi seseorang sepanjang hidupnya. Dalam penelitiannya ini, Terman meminta guru untuk menominasikan anak yang menurutnya pintar dan memberi tes IQ kepada sejumlah anak. Selanjutnya, Terman memasukkan anak-anak pintar tersebut ke dalam kelompok elit individu dengan IQ tinggi atau lebih terkenal dengan sebutan Termites. IQ dari kelompok Termites berkisar 140-200. Memantau selama 35 tahun, kelompok Termites memang sesuai dengan harapan seperti sehat, mahir dalam sosial, dan berprestasi. Namun tidak semua dianggap berhasil dan tidak ada satupun yang menerima penghargaan nobel.
William Shockley, salah satu anak yang diberikan tes IQ oleh Terman memiliki IQ yang tidak mencukupi untuk masuk dalam kelompok Termites sehingga ditolak dan dianggap tidak berbakat. Namun Shockley sendiri berhasil masuk ke Harvard dan mendapat gelar Ph.D. Shockley bergabung dalam beberapa penelitian dan berhasil meraih nobel penghargaan atas prestasinya. Jauh sekali jika dibandingkan dengan kelompok Termites yang tidak ada satupun pernah meraih nobel.
Jadi kesimpulannya tingginya kecerdasan intelektual yang Anda miliki tidak dapat memastikan apakah di masa depan Anda bisa sukses 100%. Ternyata orang yang kecerdasannya biasa saja bisa meraih kesuksesan di masa depan.1
Apakah kecerdasan intelektual dapat berubah-ubah?
Fakta. Semasa kanak-kanak kecerdasan intelektual cenderung tidak stabil dan berubah-ubah seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Namun saat dewasa kecerdasan intelektual cenderung lebih stabil. Bisa ditingkatkan namun hanya menambah beberapa poin dari kecerdasan tersebut dan tidak dapat meningkat secara signifikan. Untuk dapat mengukur kecerdasan seseorang tidaklah semata-mata diukur dari skor kecerdasannya, melainkan diukur juga dari segi kemampuan dalam memahami pengetahuan yang mereka miliki.2
Apakah musik Mozart bisa meningkatkan skor IQ?
Mitos. Awalnya penelitian ini dilakukan di Universitas California dan mahasiswa disana diperdengarkan musik Mozart sonata selama 10 menit dan terjadi peningkatan skor IQ siswa dari 8 sampai 9 poin. Penemuan ini terkenal dengan sebutan sebagai “Efek Mozart” yang membuat penjualan CD music Mozart meningkat tajam di seluruh dunia.
Penelitian ini terbantahkan oleh penelitian dari Kenneth Steele yang melakukan penelitian dengan metode yang sama pada mahasiswa Appalachian State University di Amerika. Pada penelitian ini menggunakan lebih banyak mahasiswa untuk dijadikan sampel. Dari hasil penelitiannya ternyata tidak ada hubungan antara mendengarkan musik Mozart dengan bertambahnya kecerdasan mahasiswa.3
Skor IQ laki-laki lebih tinggi daripada perempuan
Mitos. Laki-laki dan perempuan memiliki kecerdasan yang hampir sama. Akan tetapi, laki-laki memiliki skor tinggi untuk beberapa bagian seperti kecerdasan spasial dan perempuan memiliki kecerdasan yang lebih tinggi di bidang pengembangan bahasa dan kecerdasan emosional. Meskipun IQ sendiri bervariasi antara laki-laki dan perempuan, namun secara keseluruhan memiliki kecerdasan yang sama.4
Nah seperti yang Anda ketahui bahwa tes IQ memang telah dirancang untuk mengukur kecerdasan seseorang namun bukan ukuran yang tepat untuk mengukur prestasi, kekayaan dan kesuksesan karir orang tersebut. Orang dengan skor IQ mungkin memiliki kemampuan penalaran yang lebih tinggi, namun tidak menjamin bahwa mereka akan sukses di masa depan. Itu tergantung dari Anda kembali, selama Anda mau berusaha dan tekun maka meskipun kecerdasan Anda termasuk biasa saja, Anda tetap dapat meraih kesuksesan Anda sendiri.
- Kaufman, S.B. The Truth About the “Termites”. Diakses di https://www.psychologytoday.com/blog/beautiful-minds/200909/the-truth-about-the-termites
- Cox, L. (9 Februari 2012). 5 Experts Answer: Can Your IQ Change? Diakses di http://www.livescience.com/36143-iq-change-time.html
- 5 Mitos Mengenai Kecerdasan Anak yang Ternyata Tidak Benar. Diakses di http://www.anakcerdas.net/5-mitos-mengenai-kecerdasan-anak/
- 10 Interesting Facts about IQ Test. Diakses di http://www.nursingdegree.net/blog/945/10-interesting-facts-about-iq-tests/
Advertisement